Pengenalan Nilai-Nilai Muhammadiyah Penting untuk Atasi Pengaruh Negatif Media Baru pada Remaja.
Dosen Prodi. Ilmu Komunikasi FISIP UHAMKA lakukan Sosialisasi Nilai-nilai Muhammadiyah dalam bermedsos kepada remaja putri di SMK Al Falah, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 Januari 2024.
Meski diguyur hujan deras sejak subuh tidak menyurutkan semangat para remaja putri di SMK Al Falah untuk mengikuti pengajian keputrian yang berorientasi pada litersi media. Kegiatan ini digagas oleh Tim Dosen Prodi. Ilmu Komunikasi, FISIP UHAMKA sebagai kepedulian terhadap kelangsungan generasi. Masalah kontraproduktif media sosial dewasa ini menjadi efek domino dari konsekuensi perkembangan teknologi komunikasi. Satu sisi memberikan kecepatan dan kemudahan namun di sisi yg lain juga membawa rentetan dampak negatif. Seperti pornografi, kekerasan dan sadisme, krisis nilai hingga kesulitan menyeleksi informasi karena overload informasi yang memberondong khalayak melalui media sosial. Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki mekanisme penjagaan sebagai upaya preventif dalam rangka menjaga kondusivitas kehidupan masyarakat salah satunya dengan dibuatnya panduan bermedia sosial warga Muhammadiyah. Panduan bermedia sosial ini disusun sebagai respon dari perubahan dan perkembangan teknologi komunikasi yang terjadi dalam dekade belakangan ini. Dengan mempedomani panduan bermedia sosial warga Muhammadiyah diharapkan masyarakat dapat secara bijak dan cerdas dalam memanfaatkan media sosial yang kehadirannya tidak mungkin dipungkiri lagi. Upaya dosen prodi Ilmu Komunikasi FISIP UHAMKA dengan TIM PKM memberikan sosialisasi sekaligus pendampingan kepada para siswi SMK dalam kesempatan pengajian putri yang diikuti oleh 15 orang remaja putri siswi SMK Al Falah. Mereka merasa senang kedatangan TIM PKM ke sekolah karena mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru karena disampaikan dengan akrab dan sangat menyenangkan. Menurut ketua Tim PKM ini, karena cara komunikasi pembicara yang mampu masuk ke dunia remaja seperti mereka sehingga mereka merasa nyaman dalam mengikuti materi sosialisasi. Menurut Sarah salah satu peserta juga disampaikan pengajian yang diikutinya merupakan pengajian yang menyenangkan mengingat image pengajian biasanya monoton dan membosankan namun pengajian keputrian kali ini malah bisa diselingi dengan sesi curhat terkait pengalaman pemanfaatan media sosial di kalangan remaja putri.